snow

Senin, 22 Desember 2014

JAS MERAH nya Bung Karno

"JAS MERAH..!!" itulah yang paling saya ingat dari pidato Bung Karno tahun 60-an. Bukan jas merah yang dipakai untuk acara resmi atau ke pesta atau kemanapun, jas merah yang dimaksud Bung Karno adalah singkatan dari "Jangan sekali-kali melupakan sejarah". Pada saat berpidato "Jas Merah" tahun 60-an tentu saja masih banyak rakyat Indonesia yang masih mengingat betul kejadian sebelum merdeka bahkan masih ada yang trauma, pastilah ada maksud tertentu Bung Karno menciptakan singkatan tersebut. Benar saja, baru 69 tahun lalu merdeka tentu saja negara ini masih bisa dibilang relatif muda, tetapi generasi-generasi penerus bangsanya sudah banyak yang melupakan sejarah. Jujur saja, saya yang masih duduk di bangku SLTA prihatin dengan keadaan geberasi muda sekarang. Bagaimana tidak? Lah wong diceritain yang istilahnya menghibur tentang sejarah saja sudah ogah-ogahan. Kalau hanya mendengar asal usul bangsanya saja tidak mau, bagaimana meneruskan untuk meraih cita-cita dan menepati janji luhur?
Jangankan meraih cita-cita bangsa, niatan untuk meraih cita-cita diri sendiripun kurang. Saya bicara bukan hanya berdasarkan apa yang saya lihat di TV, melainkan melihat langsung dengan mata yang ada di kepala saya sendiri. Melihat anak sebaya saya tidak berangkat ke sekolah melainkan nongkrong di warung dan merokok, trek-trekan di tengah malam, bergaul dengan bebas tanpa kenal waktu, melawan apa kata orang tua, tidak bersungguh-sungguh dalam mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan masih banyak hal-hal negatif lainnya. Saya tau tidak semua generasi muda Indonesia seperti itu, buktinya masih ada saya (hehhe : D ).
Skipp>>>
Omong-omong soal Indonesia dan generasi muda nya.. tak heran kalau rupanya seperti sekarang, lihat saja generasi yang sekarang menjabat sebagai bagian dari pemerintahan. Mereka bekerja tanpa kenal waktu haha yang dimaksud waktunya kerja malah tidur, waktu dapat hukuman malah liburan, waktunya ini malah itu dsb. Hukum di negara kita juga cukup tidak adil, ini adalah pandangan seorang muda ya dan ini hanya sebuah pendapat. Mungkin tidak cuma saya yang menangis saat seoranh nenek renta yang hanya mengambil 3 buah kakao yang BERSERAKAN dihukum 5 tahun lebih (saya lupa tepatnya berapa tahun) dan seorang 'JanTi' Janda ditinggal mati yang mengambil hak orang lain berjuta-juta bahkan lebih hanya dihukum kurang dari 5 tahun penjara. Secara logika (hanya untuk logika orang yang berlogika yaaa haha : D ) itu semua not fair bruuhh.. so, bagaimana generasi selanjutnya bisa baik kalau generasi sebelumnya seperti itu? think twice..

Sekian dulu coretan hati saya..

Salam untuk yang masih dijajah.

2 komentar: